Dosen Tamu Perancis Beri Wawasan Kepada Mahasiswa Agroteknologi Tentang Ethno-Entomology

Share This Post

Dalam rangka menambah wawasan mahasiswa, Program Studi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mendatangkan dosen tamu dari Museum Nasional d’Histoire Naturelle Perancis, Nicolas Cesard, Ph.D pada hari Selasa (15/10) di Ruang Pascasarjana UMY. Pada acara kuliah dosen tamu dengan tema “What’s Ethno-Entomology?” ini membahas terkait pengetahuan lokal yang berkaitan dengan pengetahuan alam dan ilmu pertanian.

Nicolas Cesard, Ph.D menjelaskan tentang apa yang disebut dengan Ethno-Entomology yaitu bidang studi yang mempelajari tentang manusia yang memanfaatkan hewan serangga dalam kehidupan sehari-hari. ”Ethno-Entomology merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungannya, dimana serangga merupakan bagian di dalamnya. Pendekatan Ethno-Entomology ini juga mempelajari secara luas mengenai bagaimana manusia berinteraksi, berpikir, dan memanfaatkan serangga dalam kehidupan sehari-hari,”jelasnya.

Sementara itu Nicolas menjelaskan beberapa contoh tentang Ethno-Entomology di beberapa negara termasuk Indonesia. “Di Indonesia terdapat hewan undur-undur yang digunakan sebagai obat seperti diabetes, stroke, asma, asam urat, darah tinggi, gatal-gatal, sakit gigi, bahkan di daerah Karimun Jawa masih mempercayai hewan undur-undur sebagai obat penyakit diabetes. Di daerah Glodok Jakarta, hewan undur-undur dijadikan obat kapsul dan diminum 2 kali sehari, sementara di Bali masih memakan hewan capung sebagai makanan sehari-hari, dengan pengetahuan lokal yang masih tinggi orang Bali mencari capung di sawah-sawah untuk dijadikan tumis dan di goreng sebagai makanan pokok,” paparnya

Nicolas juga menjelaskan beberapa contoh tentang Ethno-Entomology di berbagai negara seperti Thailand dan Jepang. ”Di Thailand masih banyak masyarakat yang bermain dengan kumbang, dan memakan larva semut (kroto) sebagai makanan sehari-hari. Sedangkan di Jepang hewan seperti kroto (larva semut) yang paling banyak dicari di pohon-pohon bahkan juga sebagai usaha ternak biasanya digunakan untuk makanan burung. Selain itu juga di Cina digunakan sebagai pengganti pestisida pembasmi hama serangga dengan membuat jembatan semut,” tutupnya. (Sofia)

sumber: http://www.umy.ac.id/dosen-tamu-perancis-beri-wawasan-kepada-mahasiswa-agroteknologi-tentang-ethno-entomology.html

More To Explore

Aksi Peduli UMY

UMY Sukses Gelar Fondo Academy 2022

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sukses menggelar Fondo Academy 2022 pada Minggu (20/03) pagi kemarin. Agenda ini merupakan kegiatan olahraga bersepeda